Welcome To My Site




widget

Senin, 24 Oktober 2011

LAPORAN MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN “Pengenceran”

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN
“Pengenceran”
OLEH :
Y O N  P I T H E R  H U T A G A O L
D1C010026
Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Pertanian
UNIVERSITAS JAMBI
2010-2011
PENGENCERAN
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengukuran kuantitatif populasi mikroba seringkali amat diperlukan di dalam berbagai macam pelaahan mikrobiologi.
Ada berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel, antar lain dengan hitungan cawan (plate count), hitungan mikroskopis langsung (direct microscopic count) yang menggunakan mikroskop serta ruang hitung (haemositometer) atau secara elektonis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter (coulter counter).
Larutan baku adalah larutan standar yaitu larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti. Untuk mengetahui konsentrasinya larutan tersebut harus dibakukan atau distandarisasikan makanya disebut larutan baku/standar. Cara yang paling umum untuk standarisasi adalah dengan titrasi. Pengenceran adalah penambahan pelarut kedalam suatu larutan jadi pada prinsipnya jumlah mol zat sebelum dan sesudah diencerkan tetap.
1.2 Tujuan
Untuk melatih pengenceran seri dan manghitung konsentrasi suspense bakteri dengan metode hitungan cawan
II. Tinjauan Pustaka
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar, 1990).
Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (Baroroh, 2004).
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004).
III. Metodologi
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 3 November 2010 pukul 12.00-15.00 bertempat di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi.
3.2 Alat dan Bahan
a.       Alat praktikum     : tabung reaksi, rak tabung reaksi, petridish, pipet tetes berskala, waterbath, incubator.
b.      Bahan praktikum            : yakult, larutan buffer, media PDA
3.3 Cara Kerja
a.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b.      Menggunakan larutan buffer yang telah dibuat sebelumnya untuk pengenceran kali ini.
c.       Memberi label pada tabung reaksi ( 10-1, 10-3, 10-5, 10-6, 10-7, 10-8)
d.      Meneteskan larutan objek kedalam tabung reaksi 10-1 sebanyak 1 ml dan menghomogenkannya.
e.       Mengambil larutan tabung reaksi 10-1 dengan pipet tetes berskala sebanyak 0,1 ml dan memasukkannya kedalam tabung reaksi 10-3 dan menghomogenkannya.
f.        Mengambil larutan tabung reaksi 10-3 dengan pipet tetes berskala sebanyak 0,1 ml dan memasukkannya kedalam tabung reaksi 10-4 dan menghomogenkannya.
g.       Mengambil larutan tabung reaksi 10-4 dengan pipet tetes berskala sebanyak 1 ml dan memasukkannya kedalam tabung reaksi 10-5 dan menghomogenkannya.
h.      Mengulang langkah g yang sama untuk tabung reaksi 10-6, 10-7, 10-8.
i.         Mencairkan media PDA dan mendinginkannya hingga suhu 45oC.
j.         Meletakkan media PDA kedalam 3 petridish steril didekat api.
k.       Menambahkan larutan pada tabung reaksi 10-5, 10-6, 10-7, 10-8 masing-masing kedalam masing-masing petridish yang berisi PDA.
l.         Mencampurkan sampel dan PDA sehomogen mungkin. Caranya dengan gerakan melingkar.
m.    Menutup petridish dengan kertas kopi dan memberi label pada masing-masing petridish.
n.      Menyimpan dalam incubator.
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Hari 10-5 10-6 10-7 10-8
1



2



3



4



Pertumbuhan => 164 x 1/10-8
164 x 10-8
1,64 x 1010 sel/ml
4.2 Pembahasan
Yakult merupakan minuman prebiotik, yatiu minuman yang mengandung  mikroorganisme hidupa yang secara aktif dapat meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaikin keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai. Hal ini sesuai dengan Anonim (2008), bahwa yakult dibuat dengan cara fermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain.
Pada petridish 10-5, dapat terlihat pertumbuhan mikroba yakni bakteri pada yakult “Lactobacillus cereviceae” yang sangat cepat pada hari I sampai hari IV, karena pertumbuhan yang sangat cepat maka pertumbuhan mikroba tidak dapa dilakukan perhitungan karena pertumbuhan koloni mikroba yang cepat dan menyatu seprti terlihat pada gambar table, koloni tersebut menyatu membentuk suatu pola dengan cepatnya.
Pada petridish 10-6, terlihat bahwa pertumbuhan mikroba cepat namun tidak lebih cepat dibandingkan pertumbuhan mikroba pada petridish 10-5, hari pertama (1×24 jam) didapati pertumbuhan satu mikroba dan 2 koloni yang terdiri dari pertumbuhan mikroba yang cepat dan menyatu. Lalu hari selanjutnya, terjadi pertumbuhan beberapa bakteri namun pertumbuhan 2 koloni tetap berkembang meluas samapi hari ke-4 terlihat pertumbuhan bakteri tersendiri yang tidak menyatu cukup banyak dan 2 koloni yang lebih meluas pertumbuhannya dari sebelumnya.
Pertumbuhan bakteri yakult pada petridish 10-7 tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan bakteri pada petridish 10-5 dan petridish 10-6 . Terdapat sejumlah koloni yang tumbuh dengan cepat sehingga menyatu dan sulit diperhatikan.
Pertumbuhan bakteri pada petridish 10-8 merupakan pertumbuhan yang baik, karena koloni bakteri tumbuh secara teratur dan tidak menyulitkan untuk melakukan perhitungan bakteri secara langsung jika ingin. Hal ini karena bakteri yang tumbuh tidak menyatu dan terlihat jelas seperti bulat kecil putih yang agak menonjol yang tumbuh pada media PDA.
Bakteri akan dapat tumbuh pada media yang cocok pada syarat tumbuhnya, seperti pada hasil percobaan, media PDA dapat digunakan untuk pertumbuhan bakteri pada yakult yaitu Lactobacillus casei.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum kali ini antara lain:
  1. Jenis mikroorganisme yang terdapat pada yakult adalah Lactobacillus casei Shirota strain.
  2. Lactobacillus casei Shirotas train diisolasi dengan menggunakan metode submerged, yaitu metode yang menggunakan media cair dan teraduk.
  3. Media PDA cocok untuk pertumbuhan bakteri pada yakult.
  4. Pengenceran yang baik untuk pertumbuhan bakteri ialah pada itnkgat pengenceran 10-8.
  5. Ditemukan 164 koloni yang tumbuh. Maka jumlah Lactobacillus casei adalah 164 x 1010 sel/ml.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Lactobacillus. http://www.wikipedia.com. Diakses tanggal 12 November 2010.
Anonim, 2009. Fermentasi. http://www.ptp2007.wordpress.com. Diakses tanggal 12 November 2010.
Baroroh, Umi L. U. 2004. Diktat Kimia Dasar I. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa aksara, Jakarta.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika, Surabaya.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar